BOHUSAMI.ID, LIMBOTO – Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-60 tahun 2025, dijadikan momentum oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo, untuk memperkuat komitmen dalam menuntaskan buta aksara.
Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi mengatakan, peringatan ini bukan hanya seremonial, tetapi kesempatan untuk mengevaluasi capaian dan menata strategi baru.
Menurutnya, meski angka melek huruf sudah cukup baik, persoalan buta aksara belum sepenuhnya selesai. Hal itu disampaikannya saat membuka Perkemahan Saka Widya Budaya Bakti (SWBB) di Lapangan SKB Kabupaten Gorontalo. Senin, (15/9/2025).
“Di Kabupaten Gorontalo ada sedikit perbaikan tentang buta aksara, meskipun persentasenya nol koma sekian.” katanya.
Ia menegaskan perlunya langkah lebih konkret agar masyarakat benar-benar terbebas dari buta aksara. “Tapi ini tetap membutuhkan program yang lebih spesifik.” ujarnya.
Sebagai strategi, pemerintah daerah memprioritaskan program wajib belajar bagi anak-anak usia 13 tahun. Upaya ini diyakini menjadi langkah efektif, untuk memberantas buta aksara sejak dini.
“Itu kita kurangi agar program tuntas wajib belajar 13 tahun bisa selesai.” pungkasnya.
Hari Aksara Internasional (HAI) sendiri diperingati setiap 8 September sejak ditetapkan UNESCO pada 1967. Momentum ini mengingatkan dunia bahwa literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga fondasi penting pembangunan sumber daya manusia berkelanjutan. (V’ra)