“SELAMAT HARI GURU NASIONAL“
✍✍✍
Oleh: Rinto Nurkamiden Napu, S.Pd, MH
BOHUSAMI.ID, – Setiap manusia yang di lahirkan kedunia adalah pikiran Tuhan yang baru, kita semua manusia di lahirkan secara cerdas tidak manusia yang bodoh, yang ada hanyalah kemauan malas belajar, membodohi diri, dan mau di perbodohi. Ingat kejahatan di dunia bukanlah pembunuhan atau perampokan melainkan kemasabodohan.
“Life education and Education is Life.(Hidup adalah pendidikan dan Pendidikan adalah kehidupan). Pendidikan dalam kehidupan sangat Urgen, dan bicara pendidikan tidak lepas dari perannya Guru.
Guru adalah profesi yang sangat mulia, Mengapa dikatakan mulia? Karena proses memanusiakan manusia. Namun terkadang profesi yang sangat mulia ini, suatu kelemahan yang hinggap saat ini pada intern para Oemar bakrie fobia menyampaikan kebenaran atau kritik apa yang menjadi aspirasi dalam Dunia pendidikan.
Polarisasi lama atau paradigma konservatif seperti yang harus dirubah di era modern sekarang ini. Sehingga polarisasi lama seperti ini membuat Stagnasi dalam perkembangan dunia Pendidikan. menutup potensi kritis yang dimiliki para Oemar Bakrie, sehingga apa yang menjadi tujuan utama aspirasi para omar bakrie dalam memajukan pendidikan terpendam di telan zaman.
Mindset seperti ini yang harus di rubah di era digital dan modern ini untuk menuju proses perubahan “Agen of Change”, dalam Dunia pendidikan Indonesia, supaya dunia pendidikan tidak tertinggal dengan sistem perkembangan dan perubahan zaman dan para Oemar Bakrie juga kedepan lebih diperhatikan, berwibawa dan dianggap singa yang cerdas yang disegani sehingga dunia pendidikan tidak termarginalkan.
Oemar Bakrie adalah seniman pendidikan, pelukis pikiran orang orang muda Yang akan menjadi sebagai generasi penerus bangsa. Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.
Guru Indonesia yang tercinta tugas anda adalah mulia sekaligus yang tersulit ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan pertolongan.
Jangan lihat siapa yang mengatakan nya tapi dengar apa yang dikatakannya. Itulah GURU: Mendidik itu memyampaikan suara kebenaran. The Teacher is your hero of incomparable education.
Mengapa Guru sering disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa”?
Pahlawan Tanpa tanda Jasa bukan karena tidak di hargai dengan penghargaan, tetapi karena dedikasi mereka yang begitu besar dalam mencerdaskan anak anak bangsa.
Ada beberapa alasan Guru sebagai Pahlawan Tanpa tanda Jasa.
*Guru mendidik Membentuk Karakter Generasi Muda. Tugas guru tidak berhenti pada penyampaian bahan ajar, mereka juga membentuk karakter, menanamkan nilai moral, etika, dan kedisiplinan. Generasi yang memiliki karakter untuk membangun bangsa yang berintegritas.
*Guru Menjadi Agen Perubahan
Melalui tupoksi guru, dapat mengubah pola pikir, dan melukis pikiran membuka cakrawala pengetahuan, dan menumbuhkan sikap kreatif serta inovatif. guru adalah Navigasi Pendidikan.
*Guru Melahirkan Berbagai Profesi Masa Depan
Tanpa guru, tidak akan lahir dokter, insinyur, ilmuwan, pemimpin pemerintahan, pengusaha, atau profesi-profesi lain yang menjadi tulang punggung pembangunan. Dengan kata lain, semua profesi bermula dari peran guru.
*Guru Preseden Figur yang baik
Guru adalah figur yang ditiru oleh murid, baik dari segi sikap, tutur kata, maupun cara berpikir. Keteladanan inilah yang memberi dampak jangka panjang, tidak hanya bagi seorang murid tetapi juga bagi masyarakat luas.
Guru adalah pelita dalam kegelapan Dunia, ,”Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah guru terbaik,” “Belajar bukan hanya di sekolah, tapi di mana saja dan kapan saja” dan “Jadilah murid yang selalu ingin tahu dan gemar bertanya”. Guru juga sering digambarkan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang membangun masa depan bangsa dan menciptakan generasi penerus yang berkualitas. (Oemar Bakrie)







