BOHUSAMI.ID, TOMOHON – Sejumlah wisatawan asal Jepang sangat terkesan dan menikmati kunjungan ke Tutur Maasering, Kota Tomohon.
Sejak tiba, rombongan turis disambut musik bambu Kelompok Musik Bambu Klarinet (KMBK) Nada Berlian Kakaskasen Dua pimpinan Paulus Mandagi.
Oleh Vino Pangemanan, pimpinan Maleosan Tour and Travel yang menghendel turis dari Kyoto itu, kemudian mengajak mereka berkeliling kawasan Tutur Maasering dipandu Nancy Tigauw dan Jeffry Polii, owner tempat wisata tersebut.
Sambil disuguhi alunan musik Kolintang yang membawakan aneka jenis lagu, para turis yang dikoordinir Watanabe ini mendapat penjelasan dari pemilik Tutur Maasering tentang proses pembuatan cap tikus dan gula merah.
“Rasanya mirip sake,” ujar Watanabe seusai mencicipi saguer dan melihat peragaan cairan cap tikus yang dibakar di atas meja oleh Nancy Tigauw disaksikan wisatawan lainnya.
Meski dalam suasana hujan, namun para turis Jepang ini sangat menikmati kunjungannya di Tuur Maasering. Oleh Paulus Mandagi dan Nancy Tigauw, Watanabe diberi cenderamata berupa dua buah seruling.
Kunjungan wisatawan Jepang ini turut difasilitasi Dewan Pimpinan Wilayah 3 Insan Pariwisata Indonesia (IPI) Manado, Tomohon dan Minahasa. Wakil Ketua Johnly Gigir, Sekretaris Iin Nayoan dan Koordinator Budaya Nontje Tangkawarouw, tampak berbaur bersama para wisatawan itu.
“IPI memang terus berupaya menopang pariwisata di Sulawesi Utara. Kami aktif menginformasikan potensi yang ada ke semua rekanan di Indonesia maupun mancanegara,” jelas Iin, Johnly dan Nontje.(dki)
