BOHUSAMI.ID, GORONTALO – Rinto Nurkamiden Napu. S.Pd. MH kembali merilis buku ke-4 yang ditulisnya sendiri dengan judul “Politik Dan Demokrasi Dalam Hukum Islam“.
Menurutnya, dalam bukunya itu mengurai apa dan bagaimana politik sesungguhnya dalam prespektif hukum islam.
“Buku tulisan Saya ini mengurai tentang bagaimana Politik sesungguhnya, apalagi di kaji sesuai Hukum Islam. Alhamdulillah, dalam kegiatan menulis saya. Buku tentang Politik ini sudah yang ke 4 hasil karya saya dalam menulis dan buku ini sangat bagus untuk di baca untuk jadi pemahaman buat masyarakat wabil khusus kepada para politikus”, kata Rinto.
Dirinya memaparkan, jika dalam buku ini menjelaskan tentang perjalanan Pemilu di Indonesia, Sejarah demokrasi dan Politik juga politik yang dilihat dari sudut pandang Hukum Islam.
“Dan bagi saya Politik sangat perlu di faham sebagaimana pandangan politik Aristoteles”, Jelasnya.
“Politik, dalam teori klasik Aristoteles dipahami sebagai upaya yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Bicara Politik diciptakan dan dimanifestasikan berdasarkan filosofi dan tujuan untuk menyediakan kebahagiaan dan kebaikan kesejahteraan bagi Rakyat.” Lanjut Rinto.
Sehingga terminologi Politik untuk kebaikan bersama menjadi kata kunci. Dengan kata lain, kepentingan yang diusung dalam berpolitik mengacu pada pandangan Aristoteles, yang berkiblat pada kepentingan rakyat, demi terwujudnya hajat hidup orang banyak yang diamanatkan Undang-Undang, yang disebut sebagai kepentingan nasional.
“Politik turut berperan mewujudkan kebaikan bersama, Hal tersebut harusnya menjadikan pikiran utama orang-orang untuk berpolitik. Bagi rakyat politik bukan urusan koalisi atau oposisi tetapi bagaimana kebijakan politik dapat mengubah hidup masyarakat”, Jelasnya lagi.
“Pilihan bukan terletak pada persoalan Warna tapi persoalan rasa, Rasa kepekaan, rasa kepedulian dan paling penting menghadirkan rasa keadilan”. Tambah Rinto.
Rinto Nurkamiden Napu yang juga sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemda Kabupaten Gorontalo ini berharap, semoga menjelang proses di tahun politik ke depan. Politik dibangun dengan politik yang berbudaya.
“Yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, Sehingga menghasilkan politik yang Jujur, Santun, Adil, Saling menghormati dan menghargai perbedaan. Bangun politik dengan suasana kekeluargaan, politik yang mempersatukan dan politik yang betul-betul membahagiakan kita Semua.” Harapnya. (DM)
