BOHUSAMI.ID, GORUT – Konten Facebook “Bupati Melapor” yang sudah menjadi brand Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu, patut diapresiasi sebagai sebuah terobosan luar biasa yang menjadi bukti, betapa komitmen keterbukaan informasi Publik sudah merasuk ke dalam nurani kepemimpinan seorang Bupati Thariq Modanggu.
Hal itu dikemukakan salah seorang aktivis Gorontalo Utara Ayi Waras, menanggapi suara netizen, diantaranya akun bernama MSR yang mengkritik konten Bupati Melapor di akun Facebook Thariq Modanggu.
Menurut Ayi Waras, konten “Bupati Melapor” merupakan manifestasu kesadaran Bupati Thariq sebagai pejabat publik yang harus melapor dan mempublikasikan kegiatannya sebagai Bupati yang dipilih oleh rakyat.
Itu artinya ungkap Ayi Waras, Bupati Thariq Modanggu memiliki perspektif kepemimpinan yang mumpuni, bahwa rakyat yang dipimpinnya berhak untuk mengetahui program apa saja dan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh pemimpinnya.
“Di era demokrasi saat ini, rakyat berhak tau apa yang dilakukan oleh pemimpinnya” ujar Ayi Waras.
Menurut Ayi Waras lagi, tidak hanya Bupati Thariq Modanggu yang rajin mengupload agenda kepemimpinannya di media sosial, tetapi fenomena ini sudah menggejala dalam kepemimpinan skala nasional dan internasional.
Contoh yang paling konkrit adalah Kang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat atau Gubernur Maluku Utara, tiap hari mereka mengupload agenda kegiatan kepemimpinan mereka sebagai pejabat publik.
Bersosialisasi di media sosial bagi seorang pemimpin daerah, bukan soal ikut-ikutan atau latah, tapi ini soal prinsip berdemokrasi bahwa rakyat berhak tau apa yang dilakukan oleh pemimpinnya.
Tidak hanya itu, Ayi Waras juga menuturkan, bahwa secara langsung maupun tidak langsung, konten Facebook Bupati Melapor menjadi salah satu instrumen penting untuk membangkitkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
“Jadi konten Bupati Melapor ini sangat positif, bukan hanya pemenuhan informasi publik oleh pejabat publik, tapi juga dapat mencerahkan dan mengedukasi masyarakat, bahwa pemimpin di era sekarang tidak boleh lagi menampilkan kepemimpinan “misterius” yang terus mengundang tanya masyarakat, sedang apa dan tengah melakukan apa pemimpin mereka” tegasnya.
Oleh karena itu Ayi Waras menduga, mereka yang alergi dengan seorang pemimpin yang bermedsos perlu dipertanyakan wawasan keilmuannya di era digital saat ini.
“Konten facebook “Bupati melapor” justru hal yang sangat luar biasa,dimana tidak secara langsung Bupati selalu menyampaikan aktivitas dan perjalanan beliau entah dengan pejabat maupun para investor dan bukan malah dianggap sebagai pencitraan semata”,tuturnya.
Meski demikian, menanggapi kritikan rekannya sesama aktivis terhadap konten Bupati Melapor, Ayi Waras menilai merupakan hal yang wajar- wajar saja.
Bahkan ia menilai kritikan itu justru menjadi cambuk yang mampu meningkatkan adrenalin kepemimpinan Bupati Thariq Modanggu untuk menampilkan wajah kepemimpinan yang merakyat, terbuka dan transparan demi masa depan Gorut yang lebih baik.(MM)
