Sabung Ayam: ilustrasi SIBHE
BOHUSAMI.ID, MANADO – Kota Manado kini menjadi “surga” bagi pelaku dan penikmat sabung ayam. Permainan beruntun judi ini, khususnya di dua tempat, salah satunya di Malalayang, berlangsung aman.
Tak hanya aman dari penertiban aparat, diduga arena “manyabung”, demikian istilah permainan berbau judi ini di Sulawesi Utara, justru mendapat pengawalan sejumlah oknum aparat.
“Di sini aman, banyak komdan yang kawal,” tutur seorang pria berinisial T yang meminta identitas aslinya tidak diungkap, saat menceritakan ihwal lokasi sabung ayam di Malalayang.
Karena itu, kata dia, meski keberadaan tempat ini tak jauh dari jalan raya Minanga, tetap aman bagi para petarung maupun pengikut yang hanya datang bertaruh mengikuti salah satu ayam jagoan milik orang lain.
“Biasanya dimulai siang hingga sore di hari Minggu,” tambah G, pengunjung sekaligus pemain lainnya di lokasi Minanga itu.
Menurut T dan G, setiap pelaksanaan, pengunjung yang datang bisa mencapai 200 orang. Mereka datang dari berbagai penjuru Manado, bahkan ada juga “petarung” asal Minahasa, Minut hingga Bitung.
Koordinator arena sabung ayam ini, tutur keduanya, seorang pria yang tinggal di Malalayang dan biasa dipanggil Embo.
“Embo banyak kenalan komdan kwa. Jadi torang aman-aman saja. Mo tako apa, di sini ada komdan yang jaga langsung,” tambah keduanya.
Apakah benar arena judi ini mendapat support oknum petugas, Embo yang disebut-sebut sebagai penanggung-jawab arena, saat dihubungi di nomor telepon yang diberikan 08124553xx90, tak merespon panggilan.
Sementara, Kasi Humas Polresta Manado, Iptu Agus Haryono yang dihubungi di ponselnya untuk mengkonfirmasi informasi sinyalemen keterlibatan oknum petugas di dua arena judi itu, hanya menyarankan menghubungi Polsek setempat. “Langsung infokan polsek atau ROTR pak biar langsung d tindak lanjuti,” begitu tulisnya dalam pesan WhatsApp, Rabu (19/11/2025).
Sementara, dikutip dari lidik.co.id, lokasi sabung lainnya, yakni di kawasan Manado Utara, memiliki fasilitas mewah, seperti felt yang dibuat ukuran besar seperti lapangan voly, dibatasi dengan pembatas kaca untuk para penonton, menjadi satu-satunya lokasi judi sabung ayam piso yang begitu mewah di Manado.
Bukan hanya lokasinya saja di Kecamatan Mapanget itu yang dibangun mewah, sabung ayam yang sudah lama berjalan luput dari pantauan Aparat Penegak Hukum (APH). Bahkan, seakan-akan dibiarkan begitu saja yang mengundang tanda tanya besar bagi masyarakat kota Manado dan sekitarnya.
Media lidik.co.id dalam beritanya menulis, diduga kuat ada sejumlah oknum anggota TNI yang mem-backup lokasi judi sabung ayam piso di tempat ini.
Berikut kutipan isi berita lidik.co.id :
Menurut beberapa pengunjung yang datang di lokasi judi sabung ayam piso belum lama ini menjelaskan, ya sudah lama tempat judi sabung ayam disini berjalan.
“Sudah lama berjalan, mungkin lamanya lima atau enam bulan,” kata singkat salah satu pengunjung yang datang di lokasi judi sabung ayam piso itu.
Ditanya terkait jika ada operasi mendadak dari APH, sejumlah pengunjung mengatakan, disini aman, karena ada beberapa anggota tidak tahu pasti anggota dari ijo atau coklat yang berjaga.
“Tetap ada anggota tidak berseragam yang selalu standby di lokasi, jadi aman untuk datang.” kata pengunjung.
Saat dikonfirmasi media ini, Kamis (23/10/2025) sore, melalui via whatsapp dengan nomor 0813-4276-0XXX, Kapolsek Mapanget Sonny Songgigilan, terkait keberadaan lokasi judi sabung ayam piso di wilayah kerjanya, sampai saat ini belum juga ada tanggapan.
Pеrlu dіkеtаhuі, реrjudіаn аdаlаh pertaruhan dengan sengaja уаіtu mеmреrtаruhkаn ѕuаtu nilai аtаu ѕеѕuаtu уаng dіаnggар bеrnіlаі dengan menyadari adanya rеѕіkо dаn harapan-harapan tertentu dаlаm peristiwa-peristiwa реrmаіnаn, реrtаndіngаn, реrlоmbааn dаn kеjаdіаn-kеjаdіаn уаng tіdаk atau bеlum раѕtі hasilnya.
Pengaturan реrjudіаn ѕеndіrі dapat dіtеmukаn dalam раѕаl 303 KUHP, pasal 30 KUHP dan UU nоmоr 7 tahun 1974 tentang penertiban perjudian.
Beberapa waktu lalu arena judi sabung ayam seperti ini di kawasan Paal Empat, yang juga diduga kuat mendapat support oknum petugas, akhirnya ditutup. Dan kini muncul lagi di Bengkol dan Malalayang.(dki)







