Pasang Iklan? Contac Person WA: 081341511701

‘Tinggalkan’ Milik Sendiri, Pemkot Tomohon Arahkan Warga Bayar PBB ke Aplikasi Bank ini….

BOHUSAMI.ID, TOMOHON – Meski ikut menjadi pemegang saham di salah satu bank daerah, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon mulai ‘mengalihkan’ pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ke aplikasi milik bank lain.

Hal itu yerlihat saat peluncuran layanan KRISAN (Kios Mandiri Satu Anjungan) pada acara Gebyar Pajak Pemerintah Kota Tomohon, di Anugerah Hall, Senin (1/12/2025).

Sejak memasuki pintu gerbang lokasi acara hingga ke ruang hall, didominasi alat peraga bank itu. Mulai dari umbul-umbul hingga personel, orang-ber-name-tag berlogo bank dengan dominasi warna hijau-kuning ini, terlihat di sana.

Tak kelihatan satupun petugas berseragam bank lain, termasuk lembaga keuangan milik Pemkot Tomohon sendiri. Padahal, acara tersebut dimaksudkan untuk memudahkan warga menunaikan kewajibannya membayar PBB, sebagai salah satu retribusi pengulangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), melalui aplikasi perbankan.

Peluncuran, ditandai dengan Wali Kota Caroll Senduk dan Wakil Wali Kota (Wawali) Sendy Rumajar didaulat melakukan scan face ID.

Wawali Sendy bahkan berkesempatan membayar pajak via KRISAN, inovasi aplikasi yang digagas Kabid Pengelolaan Pendapatan BPKAD Tomohon, Friedel Liuw.

Langkah ini kemudian berbondong-bondong diikuti para lurah serta kepala lingkungan. Namun, tak hanya mendapatkan kemudahan membayar melalui aplikasi itu, mereka juga “diganjar” aneka hadiah.

Saat keluar lokasi acara, banyak di antaranya yang menenteng LED TV 30, penanak nasi listrik, juicer ditambah dengan sembako.

“Ini bonus dan gratis, karena saya membayar PBB yang jumlahnya hanya seratusan ribu. Yang dapat televisi itu bila (membayar) di atas 200 ribu,” tutur salah seorang yang mengaku menjabat kepala lingkungan sambil memperlihatkan bungkusan beras, migor, gula serta jam dinding.

Launching KRISAN dalam acara bertajuk Gebyar Pajak Pemerintah Kota Tomohon ini, juga diisi pemaparan materi oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tomohon, Rein Tololiu.

“Layanan KRISAN yang kita luncurkan ini adalah fasilitas pelayanan modern yang memungkinkan masyarakat mengecek tagihan, mencetak SPPT secara mandiri, mengakses informasi, hingga melakukan pembayaran pajak secara digital,” ujar Wali Kota Caroll Senduk.

“Inovasi ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Tomohon dalam meningkatkan kualitas layanan publik melalui digitalisasi dan reformasi birokrasi,” sambungnya.

Hanya saja, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Joko Supratikto, sedikit berseloroh saat menyampaikan sambutan. “Saya kira bersama Bank Mandiri seperti nama di aplikasi ini, tak taunya bukan,” ujarnya sambil mengapresiasi Pemkot Tomohon yang telah menerapkan digitalisasi transaksi daerah secara optimal.

Launching KRISAN tampak dihadiri Kepala Tim Implementasi SP PUR Bank Indonesia, Ircham Taufick, Kepala Otoritas Jasa Keuangan diwakili Pengawas Divisi Pengawasan Jasa Keuangan, Rifki Ananda Ferdian, Pemimpin BNI Wilayah 11 Suluttenggo-Malut, Didi Suprijanto, Pemimpin BNI Cabang Tomohon, Gracia Esther Karamoy, jajaran Pemkot serta sejumlah wajib pajak.

Dikutip citakawanua.com, Kabid Pengelolaan Pendapatan, Friedel Liuw menjelaskan, inovasi ini lahir dari arahan dan bimbingan pimpinan BPKPD, termasuk Kepala BPKPD, Gerardus Mogi.

KRISAN dirancang untuk memangkas alur birokrasi, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan yang cepat dan mudah.

Melalui mesin KRISAN, wajib pajak hanya perlu memasukkan Nomor Objek Pajak (NOP). Sistem akan otomatis menampilkan tagihan yang harus dibayar. Jika layar tidak menampilkan angka, berarti wajib pajak telah menyelesaikan seluruh kewajibannya.

Selain PBB-P2, KRISAN turut mendukung pembayaran berbagai jenis pajak dan retribusi lain seperti Pajak Restoran, Pajak Hotel, Retribusi Parkir, hingga BPHTB, sehingga menjadi pusat layanan mandiri yang komprehensif.

Pada tahap awal, KRISAN akan ditempatkan di Mall Pelayanan Publik, sebelum diperluas ke pusat perbelanjaan dan titik strategis lainnya. Mesin ini juga disiapkan untuk berjalan berdampingan dengan aplikasi online APPLY-PD, sebagai upaya memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Friedel menegaskan bahwa setiap rupiah pajak dan retribusi yang dibayarkan masyarakat akan kembali dalam bentuk program pemerintah untuk peningkatan kualitas layanan publik dan kesejahteraan warga.

Sementara, dari laman manadotempo.com, diketahui total target pokok PBB Kota Tomohon tahun 2025 sebesar Rp 7.224.112.252.

Seorang pengunjung Gebyar Pajak Pemerintah Kota Tomohon sekaligus launching KRISAN itu sempat menanggapi gegap-gempitanya acara tersebut dan mengaitkannya dengan bank daerah milik Pemkot sendiri.

“Apakah semua dana hasil PBB Tomohon jadinya (masuk) ke bank di bawah Danantara itu,” tanyanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Friedel mengungkapkan fitur QRIS bank daerah tersebut belum connect dengan PPB, sehingga pihaknya memilih Wondr.

“Tapi, warga bisa juga via aplikasi bank Danantara lainnya,” ujarnya sambil menambahkan mesin layanan mandiri berteknologi face ID ini akan ditempatkan di beberapa lokasi di Tomohon.(dki)

Share:   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *