BOHUSAMI.ID, LIMBOTO – Asisten II Setda Kabupaten Gorontalo, Romy Syahrain, memaparkan cara-cara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo mengatasi tekanan inflasi saat ini.
“Pemerintah daerah terus berupaya mengatasi inflasi dengan membangun komunikasi intensif dengan pemerintah provinsi. Hal ini dikarenakan inflasi di daerah menjadi salah satu faktor inflasi di Provinsi Gorontalo,” jelas Romi
dalam talkshow RRI, Rabu (5/6/2024).
Romy mengakui bahwa kenaikan harga atau inflasi merupakan kondisi umum yang terjadi di berbagai daerah, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Lonjakan harga ini tidak dapat dihindarkan,” ujar Romy.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan inflasi di Kabupaten Gorontalo, salah satunya adalah metode perhitungan inflasi yang berbeda-beda.
“Perhitungan inflasi dapat dilakukan dengan tiga model, yaitu Year on Year, Month to Month, dan Year to Date,” jelasnya.
Ia mencontohkan bahwa berdasarkan perhitungan Year on Year, inflasi di Kabupaten Gorontalo pada Mei 2024 dibandingkan dengan Mei 2023 mengalami kenaikan sebesar 6,31%, yang merupakan angka tertinggi di provinsi.
Untuk itu Pemkab Gorontalo telah menyiapkan beberapa strategi untuk menangani inflasi, antaranya akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk mengadakan operasi pasar dalam waktu dekat. Di operasi pasar ini, berbagai komoditi akan dijual dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
Langkah berikut Pemerintah daerah akan memastikan ketersediaan barang pokok dan kesetaraan stok komoditi bahan pangan di tingkat masyarakat.
“Kami juga akan melakukan intervensi harga secara berkelanjutan, terutama saat terjadi lonjakan harga,” ungkapnya.
Selain itu pemerintah daerah berkomitmen untuk terus menekan angka inflasi. Ia mengatakan bahwa intervensi harga akan terus dilakukan sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. (DM)