Tak Ada di Paslon Lain, Caroll-Sendy Unggul di Sini…..

Bagikan:

BOHUSAMI.ID, Tomohon – Menyatunya PDIP-Gerindra, dua partai politik (parpol) besar di Indonesia dalam koalisi dan kemudian sepakat mengusung calon wali kota-wakil wali kota diyakini akan mampu membawa Kota Tomohon jauh lebih baik lagi.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang akhirnya memenangkan kontestasi pemilihan presiden 2024 dan PDIP sebagai pemenang pemilihan legislatif (pileg) 2024, dengan sendirinya memberikan keuntungan dalam pembangunan Kota Tomohon, karena Caroll Senduk-Sendy Rumajar menjadi jagoan kedua parpol pemenang Pemilu 2024 itu.

“Pak Caroll Senduk adalah representasi PDIP sebagai peraih kursi terbanyak di Senayan, sementara Ibu Sendy Rumajar menjadi perpanjangan tangan Presiden Prabowo Subianto yang adalah pemenang Polpres. Dengan demikian, kekuatan eksekutif dan legislatif di pusat, langsung tersinergi dengan Tomohon,” tutur Eduard Evo Paat dan pengamat pemerintahan sekaligus aktivis, Jeffrey Sorongan.

Keduanya meyakini sinergi antara pemerintah pusat dengan Kota Tomohon melalui link ke pimpinan parpol masing-masing, baik Caroll Senduk maupun Sendy Rumajar itulah yang menjadi salah satu nilai tambah pasangan Caroll-Sendy yang tak dimiliki kandidat lain, terutama yang maju tanpa usungan parpol.

“Ingat ya, APBN itu disusun bersama antara eksekutif dan legislatif. Eksekutifnya Pak Prabowo dan legislatifnya PDIP, maka soal kucuran dana pembangunan pusat ke Tomohon jadi lebih besar peluangnya, termasuk program-program pemerintah pusat,” tambah Jeffrey dan Evo.

Di sisi lain, kata keduanga, perolehan 15 kursi PDIP dan tiga yang diraih Partai Gerindra dalam Pileg 2024 lalu, menjadikan keduanya sebagai pemegang kendali di DPRD Kota Tomohon dalam hal penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) bersama Wali Kota selaku eksekutif yang juga berasal dari PDIP.

Menurut Jeffrey Sorongan yang juga Ketua DPD Pelopor Angkatan Muda Indonesia Perjuangan (PAMI-P) Sulut berpendapat, bila eksekutif dan legislatif Tomohon dikendalikan partai yang sama, maka pembangunan di Kota Bunga itu tak akan menemui hambatan dan berjalan sesuai rencana program yang disusun.

“Kejadian beberapa bulan lalu di mana RAPBD yang diusulkan Pemkot (eksekutif) ditolak mayoritas anggota dewan. Jika DPRD periode berikut ini PDIP-Gerindra (sudah) punya 18 kursi, sapa le yang mo blok,” tukasnya.

Kelebihan yang dimilliki pasangan Caroll-Sendy ini, jelas Sorongan, tidak dimiliki kandidat lainnya di Pilkada 2024 di Tomohon.

“Hanya calon usungan parpol saja yang dapat memanfaatkan link partainya di pusat bila nanti terpilih memimpin daerahnya. Bukannya (mau) mengerdilkan calon dari luar parpol, tapi (prosesnya) akan seperti itu,” bebernya.

Dikatakan Jeffrey Sorongan, calon non parpol selain akan berhadapan dengan anggota dewan dari calon parpol yang dikalahkannya di Pilkada, juga harus punya kiat tersendiri melobi ke pusat.

“(Karena) Dia kan bukan atau tidak punya parpol di daerah maupun di pusat, dilematisnya di situ. Akhirnya, rakyatlah yang terkena dampaknya bila program tak bisa jalan akibat sulitnya anggaran membiayai pembangunan yang sudah diprogramkan,” tukasnya lagi.(dki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *