BOHUSAMI.ID, Gorontalo Utara – Mulai deh partai-partai politik merancang pilihan rakyat 5 tahun yang akan datang, padahal Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Gorut belum juga selesai.
GERINDRA menjadi partai pertama di Gorut yang berbicara tentang Pemilu dan Pilkada 4 tahun mendatang itu. Menurut Sekretaris DPC GERINDRA Kabupaten Gorontalo Utara, Riyan Nasaru, partainya rela dianggap sebagai parpol yang nanti dituduh sebagai parpol yang hanya memikirkan kedudukan. “Padahal sama sekali bukan begitu maksud kami di GERINDRA. Niatan kami adalah memberikan alternatif terbaik bagi rakyat Gorut seperti apapun sistem Pemilu dan sistem Pilkada pada tahun 2029 nanti. Intinya, rakyat Gorut mesti kami siapkan sejak awal,” tutur Riyan Nasaru.
Menurut Riyan, ada dua kemungkinan yang akan mengubah konteks Pemilu dan Pilkada 2029. Pertama, ada kemungkinan bahwa Sistem Pemilu adalah Proporsional Tertutup (pada Pemilu 2014, 2019 dan 2024 menganut Sistem Pemilu Proporsional Terbuka–red). Kedua adalah adanya kemungkinan bahwa pada Pilkada 2029 Calon KDH akan dipilih oleh DPRD (selama ini sejak tahun 2005, Pilkada diselenggarakan dengan sistem Pemilihan Langsung oleh rakyat‐-red).
“Terlepas dari apa pun sistemnya, GERINDRA telah memperhatikan 8 nama yang berpeluang untuk GERINDRA dukung menjadi Bupati Gorut pada tahun 2029,” kata Riyan.
Dia melanjutkan, ke-8 nama tersebut adalah Fatri Botutihe, Iqbal Al-Eydrus, Marten Biki, Nasir Majid, Ramdan Mapaliey, Roni Imran, Thariq Modanggu, Thomas Mopili, dan Bert Ali. “Ke-8 nama itu sedang kami simpan dan godok,” paparnya.
Kata Riyan pula, urutan nama-nama itu adalah sesuai abjad. “Setelah faktor PSU kami masukkan, faktor survey kami masukkan, faktor kekaderan di GERINDRA kami masukkan, tentu hasilnya akan beda lagi. Penentuannya masih lama, ketika pencalonan Pilkada 2029, yaitu kira-kira 2028. Tapi kami siapkan dari sekarang,” tegas Riyan Nasaru, yang juga pengacara kondang itu. (DM)