BOHUSAMI.ID, Manado – Bila menelusuri jejak dunia perbankan, Sulawesi Utara (Sulut) pernah “dikejutkan” oleh Bank Sulut (BS), namanya ketika itu, di era 2010- hingga pertengahan 2012. Level bank kelas daerah yang disandang bertahun-tahun, naik kelas dalam rentang waktu relatif singkat.
BS yang hanya memiliki kantor cabang di ibukota kabupaten atau kota, menjelma bagai gurita dengan membuka Kantor Cabang Pembantu (KCP) di lokasi-lokasi strategis, di pusat-pusat perputaran ekonomi lokal.
Tak hanya kelompok dunia usaha yang terbantu atas perluasan jaringan pelayanan ini, namun, masyarakat yang sebelumnya jauh dari akses perbankan, mulai jadi akrab dengan bank.
Itulah sebagian kecil gambaran ketika Jeffry Wurangian memimpin BS, bank yang hingga kini dikenal sebagai BSG dan tetap populer dengan jargon Torang pe Bank ini.

Tangan dingin JW, begitu dia akrab disapa kolega dan karyawannya, yang lama berkiprah di salah satu bank nasional di Jakarta dan lama bermukim di Amerika Serikat itu, memoles BS sehingga mampu berdiri sejajar dengan bank-bank nasional.
Berkat tangan JW-lah Sulut makin dikenal dan diperhitungkan kalangan perbankan karena keberaniannya mengembangkan BS hingga memiliki kantor tambahan di kawasan Cempaka Putih, Mangga Dua dari sebelumnya hanya satu kantor cabang di Thamrin dan KCP Kelapa Gading.
Demikian pula di Jawa Timur. Kota Surabaya sebagai salah satu pusat perekonomian Tanah Air, mendapat alokasi kantor cabang baru. Begitu juga di kota wisata Malang.
“Ingat ya, 80 persen perputaran ekonomi nasional, itu ada di Jawa. Konsepnya torang putar. Bila sebelumnya dorang ambe doi di daerah untuk dibawa ke pusat, sekarang harus putar. Torang ambe dorang pe doi, untuk (jadi keuntungan) ke Sulut,” ungkapnya waktu itu.
Tak heran bila BS tetap bertengger sebagai pemberi kontribusi terbesar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulut. Di tangan dia juga mitra bisnis potensial seperti Mega Corpora milik taipan Chairul Tanjung dirintis dan bertahan hingga sekarang.
JW juga menjadi idola karyawannya, karena ekspansi yang dilakukan hingga ke ibukota negara dan juga di salah satu pusat bisnis di Tanah Jawa, yakni Jawa Timur itu, ikut berimbas pada kesejahteraan pegawai.
Tak berlebihan jika JW yang dipercayai oleh organisasi Bank Pembangunan Daerah yaitu ASBANDA dengan jabatan sebagai Sekjen itu tak mau lagi berjuang untuk pimpin BS kedua kalinya dengan meninggalkan pertanyaan besar.
Yang kami tahu JW sering mengatakan di acara internal bahwa manajemen bank itu harus profesional, sangat ketat aturan regulasinya-tata kelolanya, jadi tidak bisa diintervensi, termasuk pemegang saham.
Keputusan JW tidak berlanjut setelah 5 tahun memimpin BS membuat terkejut karyawan dan banyak kalangan.
JW dianggap sebagai Pemimpin yang bijak, tegas dan visioner yang belum pernah ada sebelumnya. Kepeduliannya pada karyawan di semua tingkatan, memberi sukacita bagi banyak orang atau stakeholder.
Beberapa rencana rintisan semisal ekspansi ke Bandung, Glodok, Makassar, Balikpapan dan Batam, termasuk peningkatan status bank menjadi Bank Devisa, Go Public – Initial Public Offering (IPO) tak lagi berlanjut lagi hingga saat ini.
Usai bhakti di tanah kelahirannya Minahasa, Sulawesi Utara, ternyata kapasitas JW justru diperhitungkan di level yang lebih tinggi.
Alumni Oklahoma State University, Oklahoma, USA dan gemblengan tambahan pendidikan eksekutif di beberapa Universitas Top di Amerika seperti Harvard Business School, MIT Boston, UC Berkeley, California dan UNSW Sydney, Australia ini kemudian dipercayakan jabatan Komisaris di Bank BRI, salah satu bank papan atas nasional. Tidak heran karena JW adalah mantan bankers HSBC Bank dan Bank Danamon.
Tak berhenti di situ saja. Kepiawaian JW masih tetap menjadi magnet bagi para pengambil keputusan. Misalnya saja Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menempatkan JW sebagai Tim Ahli Kepala Bapanas dan juga sebagai Staf Khusus Pj. Gubernur NTT.
Karena itu, tak berlebihan bila JW masuk dalam Tim Hashim Djojohadikusumo dalam membantu memberikan ide-idenya bersama Dewan Pakar untuk program prioritas Prabowo-Gibran sebagai program kampanye Capres-Wapres lalu.
JW juga menjadi perhatian dari Tim Kampanye Daerah (TKD) YSK-Victory dengan menempatkan Dr. Jeffry J.
Wurangian, SE, M.Sc pada jajaran Dewan Pakar. (deky geruh)