BOHUSAMI.ID, Manado – Kasus Jessica Kumala Wongso dan Vina Cirebon menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda Indonesia menekuni profesi advokat sebagai ladang pengabdian sekaligus karir.
Dalam sepuluh tahun terakhir, minat kaum muda menekuni profesi ini terus mengalami peningkatan.
Mencermati fenomena tersebut, Persatuan Advokat Republik Indonesia (Peradi) melalui Dewan Pimpinan Nasional (DPN) kemudian membentuk Young Lawyers Comittee (YLC) sebagai wadah pembinaan dan pengembangan karir kaum muda.
“Di YLC ini teman-teman itu diberi pemahaman, pendidikan dan pelatihan sebagai bekal mereka memasuki profesi advokat yang berkarakter berdasarkan aturan hukum, di negara kita ataupun dunia internasional,” jelas Ketua Umum Peradi YLC, Andra Reinhard Pasaribu, SH, MH.
Ditemui seusai menjadi pengawas Ujian Profesi Advokat (UPA) gelombang kedua tahun 2024 di Manado, Sabtu (14/12/2024), dia mengungkapkan salah satu yang menjadi trigger ketertarikan kaum muda menggeluti lawyer sebagai profesinya.
“Kami melihat beberapa kasus hukum nasional yang banyak menyedot perhatian misalnya perkara Jessica Kumala Wongso atau Vina Cirebon itu, menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum muda,” tuturnya.
Karena itu, kata Andra yang sedang menyelesaikan studi doktor hukum di salah satu universitas ternama tersebut, dapat dilihat dari besarnya peserta dari kalangan generasi muda pada setiap jenjang pendidikan ataupun ujian yang dilaksanakan Peradi.
“Misalnya saja pada UPA kali ini. Dari 3.080 peserta di seluruh Indonesia, animo kaum muda itu porsinya bisa sampai 70 persen,” tambah Andra yang saat itu didampingi Ketua YLC Manado, Garry Hart Tamawiwi, SH.
YLC, kata dia lagi, berperan sebagai laboratorium bagi advokat muda Peradi di seluruh Indonesia menggembleng dirinya. Andra Reinhard Pasaribu menyebut saat ini sudah terdapat 92 cabang YLC yang tersebar di Tanah Air.(dki). Keterangan foto : Andra Reinhard Pasaribu (kiri)
