BOHUSAMI.ID, TOMOHON – PDIP menegaskan munculnya baliho Paslon Independent WL-MM yang disandingkan dengan Paslon Calon Gubernur Sulut- Wakil Gubernur dari PDIP Steven Kandouw (SK) dan Denny Tuejeh (DT), yang dipajang di beberapa titik di Kota Tomohon, sebagai tindakan liar.
Kubu partai berlambang moncong putih dalam lingkaran menyebut kalau baliho tersebut sengaja dipasang oleh tim atau pendukung WL-MM sendiri dan bukan kemauan atau instruksi bahkan tidak ada koordinasi dengan PDIP.
Sekretaris DPD PDIP Sulut Reza Rumambi ketika dikonfirmasi soal baliho tersebut, langsung membantahnya. Baliho yang bermaterikan foto Paslon WL -MM di bagian bawah dan disandingkan foto Steven Kandou dan Letjen TNI (Purn) Denny Tuejeh dengan jargonnya BERKAT (Bersama Kandouw Tuejeh) dan ada logo partai pendukung PDIP, Hanura dan Perindo, menurutnya bukan ‘produk’ PDIP. “Nda ada ijin,” kata Rumambi yang juga anggota DPRD Kota Manado dari PDIP itu.
Apalagi nyata-nyata Wenny Lumentut sendiri sudah tidak lagi masuk dalam struktur partai sebagai salah satu wakil ketua yang dibuktikan dengan munculnya struktur pengurus DPD PDIP Sulut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wenny Lumentut sendiri sudah tidak masuk dalam struktur pengurus DPD PDIP Sulut periode 2019-2024.
Hal ini nampak dalam SK yang ditanda tangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto tentang Penyesuaian Struktur dan Komposisi Dewan Pimpinan Daerah PDIP Sulut dan disahkan lagi dengan cap partai.
Sekretaris DPD PDIP Sulut Reza Rumambi yang dikonfirmasi soal ini menjelaskan, sesuai amanat Rakernas PDI Perjuangan tahun 2024, struktur partai di semua aras harus diperpanjang hingga April 2025 saat Kongres PDI Perjuangan. Sejalan dengan itu, DPP PDIP menerbitkan SK penyempurnaan sekaligus perpanjangan masa jabatan struktural partai.
“Mengenai personil yang ada dalam struktur itu merupakan hasil Rapat DPD Partai dan disahkan oleh DPP Partai. Jadi posisi beliau sudah dibebastugaskan dari jabatan partai, untuk proses dan mekanisme sesuai aturan main AD ART partai, sementara berproses. Makasih neh…🙏🏻🙏🏻🙏🏻,” jawab Reza melalui pesan whatsapp, Senin (2/9/224) pagi.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPC PDIP Kota Tomohon Johnny Runtuwene, yang menegaskan baliho tersebut masuk kategori liar. Apalagi di baliho milik kubu paslon independent ini mencantum juga logo PDIP sebagai spartai pengusung.
“Ini sudah dibahas di internal partai bersama Koordinator Pemenangan SK-DT Korwil Tomohon – Minahasa.Tidak ada instruksi pemasangan baliho seperti itu,” tegas Jonru sapaan akrabnya.
Sementara, sejumlah kader Partai Demokrat juga mempertanyakan soal sikap dari WL-MM sendiri. Menurut mereka yang dilakukan kubu WL-MM dengan mamasang dua baliho; yang satu disandingkan dengan materi Paslon Calon Gubernur Sulut Elly Lasut dan Calon Wakil Gubernur Hanny Joost Pajouw yang diusung Demokrat, adalah sebuah pengkhianatan.
“Kami minta pengurus DPC pertegas lagi komitmen dengan pak WL. Sebab ini nyata-nyata sebuah pembohongan kepada kami,” ujar beberapa kader sambil meminta agar identitas mereka ta usah dipublish.
Ketua Partai Demokrat Kota Tomohon Marthen Manoppo ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/10/2024) mengatakan kalau pihaknya tidak tahu-menahu dengan baliho tersebut.
“Demokrat tetap komit dengan kesepakatan awal pembicaraan dengan WL MM,” ujarnya seraya menambahkan , soal baliho yang ada materi SK DT silahkan tanyakan ke tim independent itu.(dki)