BOHUSAMI.ID, LIMBOTO – Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo gelar Rakor dan Sosialisasi Posyandu tingkat Kabupaten Gorontalo tahun 2023. Rakor yang juga dihadiri Sekda Roni Sampir, Kadis Kesehatan Provinsi Gorontalo serta seluruh Lurah dan Kades se Kabupaten Gorontalo dan Bate, dibuka langsung oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo bertempat di Gedung Kasmat Lahay Limboto, Senin, 11/12/2023.
Foto: Rakor
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat diwawancarai terkait kegiatan tersebut menyampaikan bahwa, kenapa posyandu kita terus dorong karena merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan kita di Kelurahan maupun Desa.
“Namanya saja Pos Pelayanan Terpadu (posyandu), terpadu itu terkait dengan dari anak-anak sampai lansia oleh karena itu saya tekankan kepada Kades dan Lurah ini merupakan mitra untuk membangun kesehatan sehingga mohon diperhatikan diberi anggaran melalui dana Desa termasuk juga melibatkan seluruh masyarakat,” ungkap Nelson.
Lanjut Nelson, bicara kesehatan itu bicara kepentingan semua orang. Saya juga ingatkan sekarang ini Covid mulai jalan lagi, maka budaya sehat kita lakukan yaitu dengan olahraga, makan makanan yang sehat dan enjoy.
“Saya ingatkan juga dalam rangka pemilu kita harus sukseskan maka saya sudah instruksikan semua aparat harus berada ditempat masing-masing dan juga proses pembangunan dan pelayanan pemerintahan, pelayanan masyarakat juga berjalan dengan baik serta membantu KPU dan Bawaslu dan mendorong partisipasi rakyat untuk memilih yang terbaik, baik itu legislatif maupun eksekutif,” pungkasnya.
Foto: Sambutan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo
Ditempat yang sama Kadis Kesehatan Kabgor Ismail Akaseh, SKM, M.Kes menjelaskan bahwa, sosialisasi yang berhubungan dengan posyandu dimana kita melibatkan terutama Bate yang menjadi kunci terhadap tokoh agama, tokoh masyarakat yang betul-betul kita dorong untuk bisa membantu sehubungan dengan kegiatan posyandu yang ada di semua Desa dan Kelurahan.
Foto: Sambutan Kadis Kesehatan Kabupaten Gorontalo Ismail Akaseh, SKM, M.Kes
“Pak bupati juga sudah menyampaikan bahwa posyandu ini bukan saja posyandu pada bayi balita tapi termasuk juga lansia, ibu hamil juga remaja dan ini betul-betul menjadi tanggung jawab bersama terutama dari desa itu sendiri, dari camat dan melibatkan bate,” ungkapnya.
Kadis Ismail juga menjelaskan, Posyandu itu tidak terfokus pada salah satu saja tapi bagaimana ada intervensi misalnya ada pemeriksaan juga penimbangan bayi balita dan terdeksi punya potensi dia ke stunting maka ada makanan tambahan yang betul-betul diolah sehingga ada intervensi terhadap bayi balita yang kekurangan gizi tadi sehingga masalah stunting bisa teratasi.
“Alhamdulillah Stunting ada penurunan, dengan adanya beberapa yang terlibat langsung diantaranya OPD-OPD pihak kejaksaan, TNI Polri sebagai bapak asuh yang betul-betul menintervensi sehingga ini menjadi bahan evaluasi,” pungkasnya. (DM)