BOHUSAMI.ID, Manado – Merasa tindakannya ‘melapor’ ke Presiden Joko Widodo melalui surat terbuka di grup whatsapp yang kemudian dilaporkan Olly Dondokambey ke polisi, bukan suatu kesalahan, Dolfie Maringka akhirnya menyatakan banding atas vonis Pengadilan Negeri (PN) Manado, 7 Oktober 2024.
Penolakan atas hukuman pidana satu bulan dan percobaan tiga bulan yang dijatuhkan majelis hakim PN Manado pekan lalu itu, tertuang dalam Akta Pernyataan Banding nomor 99/Akta Pid.B/2024/PN Mnd tanggal 14 Oktober 2024.
Saat menyatakan bandingnya Dolfie Maringka didampingi N. Arthur Rumimpunu, SH, selaku kuasa hukum. Akta itu ditandatangani Handri Mamudi, SH, MH, Panitera PN Manado.
“Jangankan satu bulan, divonis hukuman satu hari pun saya tetap tidak terima, karen saya merasa tidak ada kesalahan yang saya lakukan dalam perkara yang berawal dari laporan Olly Dondokambey ke polisi itu,” beber Dolfie Maringka, Senin (14/10/2024) sore.
Menurut Dolfie, sebagai warga negara Indonesia, dia merasa memiliki hak penuh mengadukan permasalahan yang sedang dihadapinya itu kepada pemimpin negara Indonesia.
“Apa salah jika saya yang warga negara Indonesia mengadu ke presiden Indonesia,” ujar Dolfie, mantan birokrat di Sekretariat Negara dan terakhir sebagai Staf Khusus Gubernur Olly Dondokambey itu.
Sebelumnya, Dolfie dilaporkan ke Polda Sulut oleh Olly Dondokambey yang merasa nama baik dia dan keluarganya telah dicemarkan oleh postingan Dolfie di media sosial whatsapp.
Laporan inilah yang kemudian menyeret Dolfie Maringka jadi terdakwa di PN Manado. Tak hanya Olly Dondokambey, putranya Rio Dondokambey ikut memberikan kesaksian dalam sidang perkara itu. Olly didampingi Kuasa Hukumnya, Jeliij F Dondokambey SH, Denny F Kaunang, SH dan Glorio Katoppo SH.
Seperti pernyataan yang selalu dia lontarkan seusai persidangan, kali inipun Dolfie Maringka masih dengan statement serupa. “Olly Dondokambey adalah otak yang mengendalikan mafia tanah. Tulis itu Dolfie Maringka yang bilang,” ujarnya berapi-api.(dki)
