BOHUSAMI.ID, Tomohon – Berpasangnya Caroll Senduk dan Sendy Rumajar, bukan lagi proses politik biasa, tapi terjadi atas keputusan antar elit petinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dua partai besar pemenang Pilpres dan Pileg 2024.
Prosesnya diawali sekitar bulan Juni 2024, saat Ketua DPD PDIP Sulut sekaligus Bendahara Umum DPP PDIP yang juga Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, melakukan komunikasi dengan Ketua Harian DPP Gerindra, Prof. Sufmi Dasco Ahmad.
Yang tercetus saat itu adalah permintaan Olly Dondokambey agar Ketua DPC Gerindra Kota Tomohon, Sendy GA Rumajar. SE.MIKom, diizinkan berpasangan dengan Caroll Senduk dalam Pilwako Tomohon 2024.
Menindaklanjuti permintaan tersebut, Sufmi Dasco Ahmad kemudian menghubungi Ariel Warouw SH, suami Sendy Rumajar dan menjelaskan bahwa Olly Dondokambey minta Sendy untuk menjadi calon Wakil Wali Kota Tomohon berpasangan dengan Caroll Senduk.
Karena ini adalah perintah partai, apalagi langsung disampaikan Ketua Harian DPP Gerindra, sebagai bentuk loyalitas dan tunduk pada komando partai, Ketua DPC Gerindra Kota Tomohon, Sendy Rumajar hanya dapat menjalankannya.
Sejak saat itu, proses politik pun mulai bergulir, yang akhirnya bermuara pada terbitnya B1KWK dari masing-masing partai. Gerindra ditandatangani langsung Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ahmad Muzani, sementara PDIP, juga oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristianto.
Demikian dikisahkan secara runut Jhony Marthen Kreysen, Sekretaris Partai Gerindra Kota Tomohon.
“Peristiwa politik (yang terjadi) di Kota Tomohon ini bukan peristiwa politik biasa, bukan kaleng-kaleng. Bukan keputusan level anak buah, tapi levelnya sudah di tingkat tinggi, di pusat kendali partai dan kita hanya menjalankan perintah,” paparnya, Selasa (1/10/2024).
Karena itu, selaku Sekretaris Gerindra Tomohon yang mengaku tahu persis proses “penyatuan” Caroll-Sendy, Jhony Marthen Kreysen juga mengingatkan pihak-pihak yang bukan bagian dari partai, khususnya Gerindra, agar menahan diri dan tahu diri, sambil belajar etika politik.
“Tidak usah masuk campur urusan rumah tangga orang lain. Dan semua kejadian di Kota Tomohon ini kami record dan laporkan berkala ke DPD dan DPP,” ujarnya.
Apa yang dipaparkan Kreysen ini pun berkesesuaian dengan penyampaian Ketua DPD PDIP Sulut/Bendahara Umum DPP PDIP, Olly Dondokambaey (OD) dalam sebuah pertemuan terbatas beberapa hari lalu.
“ Saya yg memasangkan Caroll Senduk dan Sendy Rumajar, saya yang menghubungi DPP. Jadi saat ini bukan lagi urusan pencalonan, itu sudah clear. Sekarang urusannya pemenangan,” tutur Kreysen menyitir penyampaian OD itu. Maka, paripurnalah dua paslon yang dirindukan warga Tomohon ini.
Oleh karena itu Kreysen menghimbau kepada seluruh pendukung Caroll-Sendy agar tenang, dan tidak terpengaruh manuver-manuver lawan yang banyak melemparkan isu-isu hoax, tendensius serta bermotif adu domba.
” Nda usah dengar pa dorang. Bagitu kalu so lemah, kurang karang-karang tu ja bilang. Kerja saja untuk rakyat Tomohon, prinsip saya, Tomohon itu adalah, dari Orang Tomohon dan Bekerja Untuk Rakyat Tomohon. Dari Kita, oleh Kita, dan untuk Kita,” pungkasnya.(dki)